Pesimis Menyebabkan Serangan Jantung – Dr. Najib Kailani berkata “ baru-baru ini aku membaca tulisan seorang penulis arab terkenal. Yang menderita penyakit jantung. Penulis tersebut bertanya kepada dokter spesialis yang berwarga negara inggris, tentang rahasia-rahasia jantung dan mengapa manusia bisa mati setelah satu jam keluar dari pemeriksaan. Padahal semua hasil pemeriksaan, tes laboraturium dan hasil sinar X, menunjukkan bahwa jantungnya sehat 100%. Bagaimana dia bisa terkena serangan jantung, satu jam setelah menjalani pemeriksaan itu?
Dokter tersebut mengungkapkan pendapatnya tentang apa yang dihadapi manusia dalam kehisupan ini. menusia banyak menghadapi tekanan-tekanan dalam hidupnya. Mereka senantiasa berada dalam ketegangan dan merasakan pahitnya kehidupan. Kemudian dokter menjelaskan pengaruh semua itu terhadap hati dan proses terjadinya serangan jantung. Penulis bertanya kepada dokter, “apa obatnya?” dokter menjawab, “Optimis”... sang penulis bertanya kembali, “di apotik mana saya bisa mendapatkannya?” “...........?!” Dokter tidak berkata apa-apa. Barang kali sang penulis menempatkan titik-titik dalam pertanyaan tersebut untuk maksud tertentu.”
Optimis tidak mungkin kita cari di apotik, bank, bursa saham atau pasar modal. Optimis lebih dekat dari yang kita bayangkan. Optimis ada disini, dihati dan akal kita. Optimis bersemayam, tumbuh dan berkembang dalam jiwa kita. Kita harus meyakininya, karena itu adalah realitas. Optimis bukanlah sekadar pembius saraf atau penenang ketegangan. Tetapi pada hakikatnya, optimis adalah aktifitas fisik, ruh dan mental.
Ada satu hal yang tidak diketahui oleh dokter inggris tersebut, yaitu potensi iman kepada Allah dalam membentuk jiwa yang tenang, jiwa yang sehat dan penyakit-penyakit jiwa atau mental. Iman kepada Allah sajalah yang mampu menyebarkan ketentramanm kebahagiaan dan optimisme dalam hati dan akal manusia.
Optimis adalah salah satu syarat kesuksesan terpenting dalam menciptakan hubungan-hubungan dengan orang lain, karena optimis memiliki peran yang sanagat besar dalam mengoptimalkan energi, membangkitkan semangat dan menumbuhkan kepercayaan di masa depan.
Optimis tidak mungkin kita cari di apotik, bank, bursa saham atau pasar modal. Optimis lebih dekat dari yang kita bayangkan. Optimis ada disini, dihati dan akal kita. Optimis bersemayam, tumbuh dan berkembang dalam jiwa kita. Kita harus meyakininya, karena itu adalah realitas. Optimis bukanlah sekadar pembius saraf atau penenang ketegangan. Tetapi pada hakikatnya, optimis adalah aktifitas fisik, ruh dan mental.
Ada satu hal yang tidak diketahui oleh dokter inggris tersebut, yaitu potensi iman kepada Allah dalam membentuk jiwa yang tenang, jiwa yang sehat dan penyakit-penyakit jiwa atau mental. Iman kepada Allah sajalah yang mampu menyebarkan ketentramanm kebahagiaan dan optimisme dalam hati dan akal manusia.
Optimis adalah salah satu syarat kesuksesan terpenting dalam menciptakan hubungan-hubungan dengan orang lain, karena optimis memiliki peran yang sanagat besar dalam mengoptimalkan energi, membangkitkan semangat dan menumbuhkan kepercayaan di masa depan.
0 Response to "Pesimis Menyebabkan Serangan Jantung"