Orang-orang Pasif Dalam Timbangan – orang pesimis biasanya memiliki sifat negatif. Mereka selalu memandang perkara dengan pandangan negatif, menafsirkan segala hal dengan negatif dan memandang kehidupan dengan sisi negatif.
Mereka berpikiran negatif dari segala hal, dari mana saja memandang dan terhadap apa saja! Orang-orang pesimis ada dimana-mana dan ada disetiap masa. Mereka menyebarkan pikiran gelap dan menjadikan pandangan negatif mereka tentang kehidupan sebagai filosofi hidup dengan cara sophistry (memutarbalikan keadaan). Maka, anda dapatkan bahwa mereka mengubah hal yang positif menjadi negatif, kebaikan menjadi keburukan, kebajikan menjadi kejelekan. Seakan-akan didunia ini tidak ada lagi kebaikan, harapan dan kaindahan.
Pandangan yang gelap terhadap kehidupan ini, menjadikan jiwa penuh dengan pikiran dan kesedihan, bahkan melemahkan mental dan saraf. Para psikiater menganggap bahwa pesimis lahir dari kebodohan manusia dan bukan merupakan ancaman yang datang dari luar atau musibah yang nyata. Mereka mengatakan, “Pesimis ibarat intuisi yang menyakitkan, melemahkan semangat dan menguasai hati serta pikiran orang yang meyakininya”.
Lantas “apa yang dihasilkan oleh orang yang pesimis dengan sikap pesimisnya tersebut?” jawabnya adalah, dia akan mendapatkan berbagai macam penyakit jiwa, bahkan penyakit fisik, juga frustasi, kegagalan dan semakin berpikiran gelap. Bukankan kedua mata Nabi Ya’kub a.s buta (penyakit fisik) disebabkan kesedihannya (penyakit jiwa) atas hilangnya putra terkasihnya, Yusuf a.s.?
Bagaimana menurut anda, bukankah kita lebih baik bersifat optimis?!
Kajian-kajian kedokteran terkini membutikan, bahwa jiwa wanita yang sedang mengandung dan bagaimana dia hidup menjalani hari-harinya antara optimis dan pesimis memiliki hubungan yang erat dengan kecerdasan anak dan aktifitasnya dalam kehidupan.
Pandangan yang gelap terhadap kehidupan ini, menjadikan jiwa penuh dengan pikiran dan kesedihan, bahkan melemahkan mental dan saraf. Para psikiater menganggap bahwa pesimis lahir dari kebodohan manusia dan bukan merupakan ancaman yang datang dari luar atau musibah yang nyata. Mereka mengatakan, “Pesimis ibarat intuisi yang menyakitkan, melemahkan semangat dan menguasai hati serta pikiran orang yang meyakininya”.
Lantas “apa yang dihasilkan oleh orang yang pesimis dengan sikap pesimisnya tersebut?” jawabnya adalah, dia akan mendapatkan berbagai macam penyakit jiwa, bahkan penyakit fisik, juga frustasi, kegagalan dan semakin berpikiran gelap. Bukankan kedua mata Nabi Ya’kub a.s buta (penyakit fisik) disebabkan kesedihannya (penyakit jiwa) atas hilangnya putra terkasihnya, Yusuf a.s.?
Bagaimana menurut anda, bukankah kita lebih baik bersifat optimis?!
Kajian-kajian kedokteran terkini membutikan, bahwa jiwa wanita yang sedang mengandung dan bagaimana dia hidup menjalani hari-harinya antara optimis dan pesimis memiliki hubungan yang erat dengan kecerdasan anak dan aktifitasnya dalam kehidupan.
0 Response to "Orang-orang Pasif Dalam Timbangan"