Daur Ulang Rayap - Telur-telur yang dihasilkan rayap ratu berukuran sangat kecil, sekitar 1 mm panjangnya. Telur-telur ini segera dikumpulkan oleh rayap-rayap pekerja, selanjutnya dibawa ke tempat pengeraman tertentu didalam sarangnya.
Dalam waktu 2-3 hari anak-anak rayap segera menetas, berukuran sangat kecil, dipelihara dan diberi makan dari bahan yang berasal dari muntahan mulut rayap pekerja. Demikian seterusnya yang dilakaukan rayap rayap pekerja dalam membesarkan anak-anak rayap yang dipeliharanya. Dalam waktu 3 minggu anak rayap telah tumbuh menjadi rayap dewasa sempurna. Kebenyakan anak rayap tumbuh menjadi rayap pekerja, karena sangat diperlukan untuk pengembangan koloni rayap selanjutanya. Hanya sedikit dari anak rayap berkembang menjadi rayap prajurit.
Faktor yang menentukan perkembangan anak-anak rayap tumbuh menjadi rayap pekerja, prajurit dan reproduktif belum diketahui secara pasti. Diduga ada perlakuan khusus oleh rayap pekerja pada waktu memberikan makanannya. Pada waktu populasi rayap didalam koloninya sudah sangat besar, telur dan anak-anak rayap didalam pengeraman akan mendapat perlakuan yang lebih khusus, makanan yang lebih baik sehingga badannya tumbuh menjadi lebih subur. Dalam waktu satu bulan anak-anak rayap sudah tumbuh besar dan gemuk, gerakannya lebih aktif, pada punggung badannya tumbuh sepasang kuncup sayap, dan mempunyai satu pasang mata yang peka terhadap cahaya. Pada pertumbuhan selanjutnya menjadi rayap dewasa yang mempunyao dua pasang sayap yang lebar dan tipis. Bentuk tersebutdinamakan laron. Untuk sementara laron-laron yang terbentuk, hidup bersama rayap anggota kasta lainnya didalam koloni rayap.
Pada waktu-waktu tertentu, misalnya di awal musim penghujan, perilaku laron berubah. Mereka mencari jalan untuk keluar dari sarang rayap. Umumnya laron-laron ini keluar dari sarang rayap beterbangan pada sore dan malam hari, tetapi ada juga yang terbang pada pagi hari. Perilaku laron berbeda dengan rayap pada umumnya karena laron sangat tertarik pada cahaya lampu. Laron-laron ini sering masuk kedalam rumah karena tertarik cahaya lampu atau berkerumun disekitar lampu dipinggir jalan.
Laron adalah bentuk sejati dari rayap yang subur, perkembangbiakan rayap dimulai dari laron. Laron jantan dan betina saling mencari pasangannya dengan cara khusus yang menarik. Laron betina hinggap ditanah atau ranting kayu, kemudian mengangkat perutnya ke atas. Melalui ujung perutnya dikeluarkan senyawa yang dapat menguap di udara disebut “sex hormon”. Sex hormon ini mempunyai daya tarik terhadap laron jantan untuk mendekati laron betina. Dengan cara seperti ini laron jantan dapat menemukan pasangannya meskipun dalam lingkungan yang gelap. Apabila laron jantan dan betina bertemu, keduanya segera menanggalkan sayap-sayapnya. Laron jantan menggigit ujung perut betina, lalu berjalan bertuntunan. Selanjutnya, pasangan laron ini siap untuk mencari tempat yang aman untuk membentuk pasangan baru, kawin dan mulai bertelur, membentuk koloni rayap baru yang terdiri dari pasangan induk dan anak-anaknya. Koloninya mula-mula kecil saja, namun secara berangsur-angsur anak-anaknya bertambah, membentuk koloni rayap yang besar. Laron rayap kayu kering yang baru keluar dari sarangnya sering beterbangan mengelilingi lampu didalam rumah kita. Laron ini sangat kecil, halus, ukurannya sebesar jarum pentul. Setelah menemukan pasangannya, keduanya mencari tempat baru, lalu masuk kedalam celah-celah kayu untuk berkembang biak membentuk koloni baru. Walaupun laron jantan dan betina yang keluar dari dalam sarang rayap sangat banyak, tetapi hanya sedikit dari serangga ini yang berhasil menemukan pasangannya dan melanjutkan keturunannya. Sebagian besar laron mati karena dimakan binatang-binatang lain, misalnya semut, kelelawar, burung, katak, cicak, tokek, dan binatang-binatang lainnya.
Faktor yang menentukan perkembangan anak-anak rayap tumbuh menjadi rayap pekerja, prajurit dan reproduktif belum diketahui secara pasti. Diduga ada perlakuan khusus oleh rayap pekerja pada waktu memberikan makanannya. Pada waktu populasi rayap didalam koloninya sudah sangat besar, telur dan anak-anak rayap didalam pengeraman akan mendapat perlakuan yang lebih khusus, makanan yang lebih baik sehingga badannya tumbuh menjadi lebih subur. Dalam waktu satu bulan anak-anak rayap sudah tumbuh besar dan gemuk, gerakannya lebih aktif, pada punggung badannya tumbuh sepasang kuncup sayap, dan mempunyai satu pasang mata yang peka terhadap cahaya. Pada pertumbuhan selanjutnya menjadi rayap dewasa yang mempunyao dua pasang sayap yang lebar dan tipis. Bentuk tersebutdinamakan laron. Untuk sementara laron-laron yang terbentuk, hidup bersama rayap anggota kasta lainnya didalam koloni rayap.
Pada waktu-waktu tertentu, misalnya di awal musim penghujan, perilaku laron berubah. Mereka mencari jalan untuk keluar dari sarang rayap. Umumnya laron-laron ini keluar dari sarang rayap beterbangan pada sore dan malam hari, tetapi ada juga yang terbang pada pagi hari. Perilaku laron berbeda dengan rayap pada umumnya karena laron sangat tertarik pada cahaya lampu. Laron-laron ini sering masuk kedalam rumah karena tertarik cahaya lampu atau berkerumun disekitar lampu dipinggir jalan.
Laron adalah bentuk sejati dari rayap yang subur, perkembangbiakan rayap dimulai dari laron. Laron jantan dan betina saling mencari pasangannya dengan cara khusus yang menarik. Laron betina hinggap ditanah atau ranting kayu, kemudian mengangkat perutnya ke atas. Melalui ujung perutnya dikeluarkan senyawa yang dapat menguap di udara disebut “sex hormon”. Sex hormon ini mempunyai daya tarik terhadap laron jantan untuk mendekati laron betina. Dengan cara seperti ini laron jantan dapat menemukan pasangannya meskipun dalam lingkungan yang gelap. Apabila laron jantan dan betina bertemu, keduanya segera menanggalkan sayap-sayapnya. Laron jantan menggigit ujung perut betina, lalu berjalan bertuntunan. Selanjutnya, pasangan laron ini siap untuk mencari tempat yang aman untuk membentuk pasangan baru, kawin dan mulai bertelur, membentuk koloni rayap baru yang terdiri dari pasangan induk dan anak-anaknya. Koloninya mula-mula kecil saja, namun secara berangsur-angsur anak-anaknya bertambah, membentuk koloni rayap yang besar. Laron rayap kayu kering yang baru keluar dari sarangnya sering beterbangan mengelilingi lampu didalam rumah kita. Laron ini sangat kecil, halus, ukurannya sebesar jarum pentul. Setelah menemukan pasangannya, keduanya mencari tempat baru, lalu masuk kedalam celah-celah kayu untuk berkembang biak membentuk koloni baru. Walaupun laron jantan dan betina yang keluar dari dalam sarang rayap sangat banyak, tetapi hanya sedikit dari serangga ini yang berhasil menemukan pasangannya dan melanjutkan keturunannya. Sebagian besar laron mati karena dimakan binatang-binatang lain, misalnya semut, kelelawar, burung, katak, cicak, tokek, dan binatang-binatang lainnya.
0 Response to "Daur Ulang Rayap"