Depresi Dapat Dicegah - Depresi bukan berarti “gila”. Depresi itu dapat diturunkan (heritable), tapi bukan berarti penyakit keturunan. Ada obat yang memicu depresi, yaitu: reserpin, obat antihipertensi. Wanita gemuk cenderung lebih mudah depresi. Urutan terapi tambahan fase akut Major Depressive Episode pada MDD: lithium, agen antipsipkotik atipikal, lamotrigine, hormon tiroid. Penegakan diagnosis depresi saat ini berpedoman pada Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-IV), International Classificatio of Diseases (ICD-10), Pedoman Penggolaongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia III(PPDGJ III).
Sebenarnya ada Terapi alternatif sebagai solusi depresi, misalnya: Lithium Augmentation (sebagai mood stabilizers dan anti manic agent) untuk depresi resistant, depresi bipolar akut, dan beberapa depresi unipolar, juga mencegah kambuhnya mania, minimum 7 hari hingga tercapai kadar serum lebih 0,5 mEq/L. Zat anti kejang (anticonvulsant), lamotrigine, mengurangi aktivitas glutamargic, dipakai untuk MDD, terapi sekaligus mencegah depressive relapse pada gangguan bipolar. Divalproex atau valproate dapat mencegah berulangnya depresi bipolar. Stimulan sistem saraf pusat, contohnya: dextroampethamine, methylphenidate. Hormon tiroid untuk memodulasi (mengatur) efek antidepresanm misalnya: Liothyronine (T3), Antipsikotik atipikal (sulpiride, clozapine, olanzapine, quetiapine, risperidone, ziprasidone, dan aripiprazole) dapat dipertimbangkan untuk terapi depresi mayor resistant dan depresi bipolar. Latihan fisik (exercise therapy) bermanfaat untuk depresi ringan dan sedang. Jika fasilitas memadai, dan indikasi yang sesuai, maka dapat dipertimbangkan terapi nonfarmakologis (bukan obat), seperti: electrocon vulsive therapy (ECT), terapi sinar, transcranial magnetic stimulation, stimulasi nervus vagus. Terapi kejang listrik (ECT) dapat direkomendasikan jika obat tak berhasil, ada kondisi yang mengancam jiwa, seperti: usaha unuh diri atau menolak makan. ECT juga dapat dipertimbangkan untuk terapi akut depresi berat dan sedang untuk manfaat terapiutik jangka pendek, terapi depresi psikotik, dan depresi resistant. Jika diberi obat golongan MAOI, maka perlu membatasi makanan dengan kandungan tyramine tinggi, seperti: kecap, acar, hati sapi dan ayam, keju, daging dan ikan yang diawetkan atau diberi obat, telur ikan, buah yang terlalu matang, kismis, alpukat, yogurt, zat/bahan pelunak daging, krim asam, pasta udang. Hal ini untuk mencegah terjadinya krisis hipertensi. Hindari konsumsi bir dan anggur. Penggunaan semua obat antidepresi haruslah dalam pengawasan dokter, selama 2-6 minggu.
Hiasilah diri dan bentengilah dengan doa, iman dan takwa. Rajinlah beribadah dalam arti luas. Luangkanlah waktu untuk: tertawa, mendengarkan musik, membaca, masing-masing minimal 5-10 menit setiap hari. Milikilah: gaya hidup sehat dan seimbang, sahabat dan buku harian sebagai tempat berbagi curhat, rencana untuk masa depan. Segeralah konsultasi ke dokter jika merasa depresi, jangan mengobati sendiri. Mohonlah juga “pencerahan” dari ulama atau pembimbim spiritual anda. Tes screening, seperti: Physician Depression Questionaire (PDQ-9) dan Mood Disorder Questionaire (MDQ) dapat digunakan dipelayanan kesehatan primer.
Sebenarnya ada Terapi alternatif sebagai solusi depresi, misalnya: Lithium Augmentation (sebagai mood stabilizers dan anti manic agent) untuk depresi resistant, depresi bipolar akut, dan beberapa depresi unipolar, juga mencegah kambuhnya mania, minimum 7 hari hingga tercapai kadar serum lebih 0,5 mEq/L. Zat anti kejang (anticonvulsant), lamotrigine, mengurangi aktivitas glutamargic, dipakai untuk MDD, terapi sekaligus mencegah depressive relapse pada gangguan bipolar. Divalproex atau valproate dapat mencegah berulangnya depresi bipolar. Stimulan sistem saraf pusat, contohnya: dextroampethamine, methylphenidate. Hormon tiroid untuk memodulasi (mengatur) efek antidepresanm misalnya: Liothyronine (T3), Antipsikotik atipikal (sulpiride, clozapine, olanzapine, quetiapine, risperidone, ziprasidone, dan aripiprazole) dapat dipertimbangkan untuk terapi depresi mayor resistant dan depresi bipolar. Latihan fisik (exercise therapy) bermanfaat untuk depresi ringan dan sedang. Jika fasilitas memadai, dan indikasi yang sesuai, maka dapat dipertimbangkan terapi nonfarmakologis (bukan obat), seperti: electrocon vulsive therapy (ECT), terapi sinar, transcranial magnetic stimulation, stimulasi nervus vagus. Terapi kejang listrik (ECT) dapat direkomendasikan jika obat tak berhasil, ada kondisi yang mengancam jiwa, seperti: usaha unuh diri atau menolak makan. ECT juga dapat dipertimbangkan untuk terapi akut depresi berat dan sedang untuk manfaat terapiutik jangka pendek, terapi depresi psikotik, dan depresi resistant. Jika diberi obat golongan MAOI, maka perlu membatasi makanan dengan kandungan tyramine tinggi, seperti: kecap, acar, hati sapi dan ayam, keju, daging dan ikan yang diawetkan atau diberi obat, telur ikan, buah yang terlalu matang, kismis, alpukat, yogurt, zat/bahan pelunak daging, krim asam, pasta udang. Hal ini untuk mencegah terjadinya krisis hipertensi. Hindari konsumsi bir dan anggur. Penggunaan semua obat antidepresi haruslah dalam pengawasan dokter, selama 2-6 minggu.
Hiasilah diri dan bentengilah dengan doa, iman dan takwa. Rajinlah beribadah dalam arti luas. Luangkanlah waktu untuk: tertawa, mendengarkan musik, membaca, masing-masing minimal 5-10 menit setiap hari. Milikilah: gaya hidup sehat dan seimbang, sahabat dan buku harian sebagai tempat berbagi curhat, rencana untuk masa depan. Segeralah konsultasi ke dokter jika merasa depresi, jangan mengobati sendiri. Mohonlah juga “pencerahan” dari ulama atau pembimbim spiritual anda. Tes screening, seperti: Physician Depression Questionaire (PDQ-9) dan Mood Disorder Questionaire (MDQ) dapat digunakan dipelayanan kesehatan primer.
0 Response to "Depresi Dapat Dicegah"